Studi Pengetahuan dan Penggunaan terhadap Obat Tradisional pada Masyarakat di Kelurahan Beji
DOI:
https://doi.org/10.61740/jcp2s.v4i1.59Keywords:
questionnaires, traditional medicine, KnowledgeAbstract
Traditional medicine is a concoction that is used for hereditary treatment. One type of traditional medicine that is widely used is herbal medicine. This study was conducted with the aim of a preliminary study to determine the level of knowledge and use of traditional medicine in the community. The sampling technique in this study was carried out by purpose sampling and calculated using the Slovin formula. The method of data collection in this study used a questionnaire given to the elderly community in RW 13, Beji Village, East Ungaran District. Data obtained from 28 respondents and the results showed that the level of community knowledge of traditional medicine in RW.13, Beji Village, East Ungaran District, as a whole, the community knows about traditional medicine, which is 75%, but the majority of the community does not know about the classification of traditional medicine (39.29%). While the level of use of traditional medicine, the majority of people rarely consume it.
References
Alang, S., et al. (2022). Inventarisasi tumbuhan obat sebagai upaya swamedikasi oleh masyarakat suku Mamasa di Sulawesi Barat. Jurnal Pendidikan dan Biologi, 14(1), 77–87.
Andriati, & Wahjudi, R. M. T. (2016). Tingkat penerimaan penggunaan jamu sebagai alternatif penggunaan obat modern pada masyarakat ekonomi rendah, menengah, dan atas. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 29(3), 133–145.
Anshori, M., & Iswati, S. (2019). Metodologi penelitian kuantitatif. Airlangga University Press.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2004). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.4.2411 tentang ketentuan pokok pengelompokkan dan penandaan obat bahan alam Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2006). Bahaya bahan kimia obat (BKO) yang dibubuhkan ke dalam obat tradisional (jamu). Retrieved from http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/144/BAHAYA-BAHAN-KIMIA-OBAT--BKO--YANG-DIBUBUHKAN-KEDALAM-OBAT-TRADISIONAL--JAMU-.html
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2013). Hasil pengawasan obat tradisional mengandung bahan kimia obat. Jakarta: DEPKES RI.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. 12 tentang persyaratan mutu obat tradisional.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2017). Siaran pers aksi peduli kosmetika aman dan obat tradisional bebas bahan kimia obat. Retrieved from http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/pers/391/SIARAN-PERS--AKSI-PEDULI-KOSMETIKA-AMAN--DAN-OBAT-TRADISIONAL-BEBAS-BAHAN-KIMIA-OBAT.html
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2020). Pedoman penggunaan herbal dan suplemen kesehatan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.
Djaelani, M. (2010). Metode penelitian bagi pendidik. PT. Multi Kreasi Satudelapan.
Hasan, R., Kuna, M. R., & Ismail, S. A. (2023). Analisis bahan kimia obat dalam jamu pegal linu menggunakan metode kromatografi gas - spektrometri massa. Jambura Journal of Health Science and Research, 5(2), 453–462.
Pratiwi, R., Saputri, F. A., & Nuwarda, R. F. (2018). Tingkat pengetahuan dan penggunaan obat tradisional di masyarakat: Studi pendahuluan pada masyarakat di Desa Hegarmanah, Jatinangor, Sumedang. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 7(2), 97–100.
Rivani, V. H., Selendra, N., & Alawiyah, T. (2022). Analisis kandungan bahan kimia obat natrium diklofenak dalam jamu encok. Jurnal Impresi Indonesia, 1(9), 1018–1024.
Sukardi. (2018). Metode penelitian pendidikan. Bumi Aksara.
Wulandari, A., Khoeriyah, N., & Teodhora. (2021). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap penggunaan obat tradisional di Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok. Jurnal Ilmu Keperawatan Sainstech Farma, 14(2), 70–78.